Anak-Anak Memiliki Pemikiran Mereka Sendiri Yang Kadang Sulit Kita Tebak

Anak-Anak Memiliki Pemikiran Mereka Sendiri Yang Kadang Sulit Kita Tebak

Sering kali terjadi, dimana orang tua sulit menebak apa keinginan anaknya, apa isi pikiran anaknya, apa yang sedang dipikirkan anaknya. Walaupun hubungan antara orang tua dan anak bisa dibilang sangat baik. Kalian memiliki ikatan batin. Tapi meskipun kalian sudah memiliki ikatan batin, kalian sudah sangat kenal satu sama lain, bukan berarti kita bisa selalu mengetahui isi pikiran anak. Karena mereka memiliki pemikiran mereka sendiri, yang kadang out of the box. Dan kita sebagai orang tua kadang dibuat kaget dan surprise dengan pemikiran-pemikirannya. 

Anak-Anak Memiliki Pemikiran Mereka Sendiri Yang Kadang Sulit Kita Tebak

Anak-anak itu memiliki imajinasi yang luar biasa, mereka memiliki kreatifitas yang diluar pikiran kita. Dan mereka itu se polos itu. Dengan kepolosan mereka, dengan apa adanya mereka, mereka mengimajinasikan pikiran-pikiran mereka menjadi sebuah ide-ide yang brilian, dan menjadikan itu pemikiran-pemikiran yang diluar ekspektasi kita. Dan itulah anak-anak. Jadi siap-siaplah untuk mendapatkan banyak surprise dari pemikiran anak-anak. Mereka bisa berpikir sejauh itu, seluas itu. Karena mereka senang mengamati, dan dari hasil pengamatan mereka, mereka rangkum dengan sedemikian rupa dipikiran mereka. 

Dan kadang mereka tidak menyampaikan kepada orang tua, mereka lebih memilih untuk menyimpannya sendiri dan mereka terbawa dengan imajinasi mereka dengan pikiran mereka yang unik. Itu kenapa kadang meskipun orang tua dan anak sudah memiliki ikatan batin, sudah memiliki hubungan yang sangat erat, tapi tetap ada kalanya, orang tua sulit membaca pikiran anaknya. Orang tua sulit menebak apa yang dia pikirkan. Kadang orang tua ragu, apakah dia benar memahami dengan apa yang orang tua katakan, atau tidak. 

Jadi, saat kalian para orang tua memiliki anak, kalian akan dihadapi dengan beberapa rintangan dan tantangan. Bagaimana cara kalian memahami anak, bagaimana kalian memahami isi pikiran si anak. Apa kebutuhannya, apa yang tidak dia sukai, apa yang dia sukai. Memang itu tidak akan menjadi sesuatu yang mudah. Tapi kalian bisa mulai dengan mengajarkan anak untuk terbuka dengan anda, dan berani mengungkapkan perasaannya kepada anda. Buat anak bisa merasa aman dan nyaman, sehingga mereka memiliki kepercayaan dan keberanian untuk itu.