Pastinya setiap turis yang ingin berpergian ke negara lain membutuhkan mata uang di negara tersebut sebagai alat transaksi. Memang mungkin ada sebagian negara yang tetap menerima mata uang internasional seperti Dollar Amerika Serikat. Tetapi kemungkinan akan mengalami kerugian saat menggunakan transaksi dengan mata uang yang tidak sesuai dengan mata uang di negara tersebut.
Biasanya sebelom berpergian, turis selalu menukar uang mereka pada money changer. Entah itu di dalam negara mereka ataupun di bandara. Satu tips buat kalian, money changer di bandar memiliki nilai tukar lebih kecil daripada yang tersedia di kota – kota. Namun jika kalian tidak menyiapkan terlebih dahulu dan dalam keadaan terdesak, pastinya kalian akan menukarkan di bandara dan mengalami kerugian.
Apa Sih Money Changer ?
Money changer merupakan sebuah tempat dimana kamu bisa menukarkan berbagai mata uang. Setiap money changer memiliki perhitungan yang berbeda – beda. Bukan hanya turis saja yang pergi ke money changer untuk menukarkan uang. Terkadang warga lokal juga menukarkan uang mereka di money changer sebagai bentuk investasi.
Biasanya money changer banyak terdapat pada destinasi wisata. Karena pasti akan terdapat banyak turis yang berkunjung ke tempat wisata. Terkadang money changer juga terdapat di daerah – daerah yang merupakan tempat tinggal orang asing di suatu negara.
Pada daerah kota Jakarta, kalian pasti tahu Jalan Gajah Mada bukan ? Ya, disini banyak sekali bisa kalian jumpai berbagai macam toko money changer. Ini dikarenakan terdapat banyaknya orang asing disana. Didominasi oleh orang kulit hitam dan beberapa turis asing lainnya, mereka sering kali melakukan transaksi di money changer.
Mengapa Money Changer Menguntungkan ?
Jika kamu membicarakan tentang pertukaran mata uang, bisnis ini mendapat keuntungan dari spread atau perbedaan antara bid dan ask. Bid disini merupakan saat kamu ingin menukar mata uang kamu, pastinya pihak money changer mempunyai harga yang dibawah harga normal sesuai hitungan mereka. Ask merupakan dimana saat kamu ingin membeli atau menukarkan mata uang kamu dan pihak money changer telat memilkiki harga diatas harga normal untuk memperoleh keuntungan. Ini merupakan hal yang wajar.
Spread di tempat money changet memiliki nilai yang jauh lebih besar dari nilai spot yang terdapat pada antar bank. Mereka membeli mata uang jauh di bawah pasar dan menjualnya tinggi di atas pasar.
Misalkan saja harga harga 1 USD kedalam rupiah sebesar 14.700 rupiah. Jika kamu ingin membeli pada money changer, mereka memiliki spread dengan nilai 14.450 / 14.950 rupiah. Ini memiliki arti jika kamu ingin menjual USD kamu, akan dihargai oleh pihak money changer sebesar 14.450 rupiah per USD nya. Namun kalau kamu ingin membeli USD pada money changer, akan dihitung dengan harga 14.950 per USD nya.
Meskipun terlihat memiliki untung yang kecil sebesar 200 rupiah per transaksi, namun orang tidak mungkin menukarkan hanya 1 , 10 ataupun 100 USD. Jika kalian atau turis sedang berpergian pastinya kamu akan menukarkan uang minimal 500 hingga ribuan USD. Kamu hitung saja jika 500 USD saja sudah untuk sebesar 100.000 rupiah. Omset yang didapat saat musim liburan, bisa mencapat ratusan juta rupiah per bulannya.