Pintar-Pintarlah Memilih Teman Dan Musuhmu Karena Itu Beda Tipis

Saat Sudah Nyaman Dengan Pasangan Kita Kadang Suka Lupa Diri

Pernahkah kalian mendengar ungkapan, bahwa teman adalah musuhmu yang paling berbahaya. Ketimbang orang yang memang dari awal kita jadikan musuh atau saingan. Karena saat teman menjadi musuhmu, anda tidak memiliki pertahanan yang kuat, dan kita bisa jatuh sewaktu-waktu, dan bisa sampai di tahap yang hancur sekali. Karena teman tahu kelemahan kita, mereka tahu kapan waktu yang pas untuk menghancurkan kita. Dan bisa terjadi sewaktu-waktu. Dan percayalah saat itu terjadi, kita tidak akan pernah siap akan itu. 

Pintar-Pintarlah Memilih Teman Dan Musuhmu Karena Itu Beda Tipis

Dan itu yang membuat kita bisa menjadi sangat hancur. Karena kita tidak meningkatkan kewaspadaan kita, keamanan kita. Karena kita tahu kita berada di lingkungan atau area yang aman. Kalian berada dengan orang-orang yang kalian kenal dan dekat. Yang dimana kalian tidak akan berekspektasi bahwa mereka akan menyakiti atau mengecewakan kita. Sehingga kita akan menurunkan rasa waspada kita. Sehingga saat itu terjadi, hal yang tidak terduga terjadi, kita tidak ada cukup waktu untuk membela diri atau selamatkan diri kita. 

Berbeda dengan orang yang dimana sudah kita jadikan musuh atau saingan sejak awal. Kita akan dalam mode siaga terus. Apalagi saat berada dekat dengan musuh atau orang yang kita anggap saingan kita. Kita akan terus waspada, akan terus berjaga-jaga. Entah itu kita sedang dalam waktu santai, atau itu di malam hari. Kita akan terus waspada. Karena kita tahu, dia sewaktu-waktu bisa menyerang. Sehingga kita bisa menahan serangannya. Itulah kenapa lebih berat mencari teman dari pada musuh. 

Karena perbedaan antara keduanya sangatlah tipis. Sama-sama bisa berkeliaran di sekitarmu. Sama-sama memiliki kesempatan untuk dekat sekali dengan kita. Bahkan bersentuhan dengan kita. Hanya niatnya saja yang berbeda. Sehingga penting sekali untuk kita selalu berhati-hati. Dan pintar dalam memilih dan memilah yang mana patut dijadikan teman dan musuh. Dan sekalinya kita sudah bisa memilih mana yang teman dan musuh, kita tetap tidak boleh lalai atau kecolongan dalam berjaga-jaga.