Wajarkah Jika Seorang Adik Memiliki Tingkat Kedewasaan Lebih Dari Kakaknya?

Beberapa Pemicu Yang Membuat Berat Bayi Sulit Untuk Naik

Ada beberapa orang yang sering mengeluh atau mempertanyakan soal kedewasaan pada saya secara pribadi. Ada beberapa orang yang mengeluhkan soal masalah tanggung jawab pada saya. Dan beberapa orang memiliki kasus yang bisa dibilang intinya sama. Mereka merasa tidak adil dan merasa mereka sebagai seorang adik, kenapa mereka mengemban tanggung jawab lebih. Kenapa mereka harus mengemban tanggung jawab yang harusnya kakak mereka yang bertugas untuk itu. Seperti rasanya itu tidak adil. 

Wajarkah Jika Seorang Adik Memiliki Tingkat Kedewasaan Lebih Dari Kakaknya?

Ada yang beberapa dari mereka memiliki saudara lebih dari satu, dan kebetulan mereka sebagai seorang adik. Saat mereka semakin bertambah usia. Otomatis semua akan perlahan berubah. Semua orang harus menjadi lebih bertanggung jawab akan dirinya. Sehingga semua orang pada akhirnya akan dituntut menjadi dewasa. Dan itu berlaku pada semua orang. Tapi mereka merasa, mereka menanggung tanggung jawab yang lebih. Yang rasanya sebenarnya itu bukan porsi mereka. Tapi kakak mereka. 

Yang harusnya kakak mereka yang bertanggung jawab untuk itu, yang memperhatikan keluarga lebih lagi. Yang bertanggung jawab dengan memenuhi kebutuhan rumah, saat orang tua sudah tidak bisa bekerja, atau sudah lanjut usia. Mereka sebagai kakak yang harus menggantikannya. Tapi mereka malah memikirkan dirinya sendiri. Sehingga kita sebagai seorang adik, yang mengambil tanggung jawab itu. Dan kita yang harus memenuhi kebutuhan rumah, memperhatikan satu sama lain, dan mengurus orang tua. 

Dan kayak mereka malah bersantai, bahkan malah meminta pada adiknya bukan memberi. Sehingga rasanya kenapa semua ini berbalik. Jika ditanya wajar atau tidak. Jawabannya relatif. Mungkin rasanya tidak adil. Mengapa begitu. Memang jika dilihat sesuai silsilah, harusnya kakaklah yang menjaga, bertanggung jawab memenuhi semuanya, menggantikan orang tua. Tapi wajar atau tidak tergantung dari kita memandangnya seperti apa. Namanya keluarga, semua perlu mengambil kontribusi untuk bertanggung jawab pada keluarga. Mau itu masih porsinya atau sudah melebihi porsinya. Nikmati itu. Toh juga kalian lakukan untuk keluarga. Harus ikhlas.